Kemah kedua ini diadakan di Danau Buyan yang kira-kira kami tempuh dari Denpasar menggunakan sepeda motor sekitar 1,5 jam. Mungkin ini merupakan kemah yang benar-benar kemah (tanpa ada tugas dan juga beban seperti pelantikan, dll) yang pernah aku alami setelah menjadi mahasiswa. Sewaktu SMApun rasanya ga pernah kecuali urusan organisasi karena itu aku sangat semangat untuk kemah kali ini dan sudah membayangkan betapa indahnya nanti sewaktu kemah.

Kami berangkat kira-kira pukul setengah 2 siang dari Denpasar. Seharusnya jam 1 sih, tapi gara-gara aku harus service motor yang ternyata super duper lama ga selesai-selesai sampe akhirnya servicenya jadi setengah doang gara-gara takut telat. Pada akhirnya gara-gara keburu-buru aku lupa masukin jas hujan ke dalam bagasi motor. Berdoa biar ga kena hujan, dan awalnya optimis ga hujan karena Denpasar panas banget, eh ternyata sampe Tabanan hujannya deras ga ketulungan. Alhasil akhirnya kami neduh dulu sebentar. Setelah neduh kira-kira 15 menit, hujan sudah mulai mereda kami melanjutkan perjalanan kami. Belum sampai 5 menit eh hujannya deres lagi, dan kami terpaksa menghentikan niat kami untuk melanjutkan kembali perjalanan kami. Kami berteduh di sebuah warung warga yang sedang tutup sambil memandang hujan. BTW selain kami ada pasangan yang ikutan neduh bareng kami, rasanya mereka bakalan piknik ke Bedugul deh, yang cewe bawa boneka gitu hahaha, terus dilanjutkan dengan adegan mereka yang suap-suapan mulai dari suap-suapan roti tawar hingga suap-suapan nasi. Kami hanya dapat melihat romantisme mereka saat kami sendiri sedang kelaparan dan binggung mau makan apa. Namun kelaparan kami terjawaab oleh warung disebrang kami yang ternyata menjual mie instant *yayy!!!, dan akhirnya kami membeli mie instant untuk mengisi perut kami sambil menunggu hujannya reda. 

*Setidaknya hujan datang saat kami berangkat bukan saat kami berada disana*

Kira-Kira kami tiba pukul 5 sore. Kami langsung memasang tenda dan mempersiapkan untuk makan malam. Tidak lupa juga membeli kayu bakar untuk membuat api ungun. Makan malam kali ini diisi dengan mie jagung ( mie instan + jagung ) ditambah dengan lontong (Sumpah ini enak, mesti dicoba!!!)  rasanya hampir mirip dengan sup jagung. Setelah makan malam kami lanjutkan acara kami dengan menghidupkan api ungun dan juga bermain bersama. Aku sejak awal beride membuat s'mores dan akhirnya kesapaian saat ini, this is my camping goal hehehe. Sambil duduk dekat api unggun, kami juga membuat s'mores yaitu marshmellow yang dibakar di api unggun, ditambah selai coklat dan ditutup oleh roti marie. For sure this is yummy and you will want more and more! selagi makan juga tak lupa untuk foto-foto Hahaha.

bakar marsmellow for s'mores

Setelah kenyang nyemil dan puas foto-foto kami melanjutkan bermain di dalam tenda karena tempat diluar tenda sempit dan juga api unggun kita sudah habis, Kami bermain warewolf. Awalnya games ini di kenalin sama Kak Ratih, dan kami sempat binggung saat diajarin cara mainnya. Coba aja ngerti : Jadi ada yang jadi seringala, terus ada yang jadi detektifnya, ada juga yang jadi healernya ada juga jadi rakyat biasa. Nanti serigalanya itu tugasnya bunuh orang terserah siapa, detektif itu nebak siapa yang jadi serigala, dan healer itu tugasnya nyelamatin orang sama bisa juga selamatin diri sendiri. Oh ya ada juga naratornya yang bacain narasi untuk games ini. Setelah selesai satu ronde nanti ada sidang buat nebak siapa serigalanya, terus ada debat gitu, dan blablabla. Oke kami ga ngerti tapi  karena kami penasaran banget dan ga ngerti dijelasin, nekatlah kami nyoba langsung buat mainin langsung gamesnya tapi dituntun sedikit demi sedikit biar ngerti. Setelah 3 games terlewati sepertinya kami sudah benar-benar mengerti alur games ini dan alhasil kami teriak-teriak meramaikan Buyan karena debat hingga jam 3 pagi ketagihan yang ga ketulungan.

pada malam hari semua tidur, serigala bangun -warewolf games yang bikin ketagihan

 

Jam 3 pagi setelah selesai bermain, semua kembali ke tenda masing - masing dan beberapa ada yang hunting foto karena saat itu sedang ada milky way. Aku sendiri melihatnya dan itu bagus banget di Kota mana bisa liat beginian, bintang aja rasanya hanya keliatan sedikit. Setelah memandangnya beberapa menit, aku menuju ke dalam tenda dan tidur agar besok ga ngantuk di jalan pulang. 

Selamat pagi! aku bangun kira-kira pukul 6 kurang 15 menit  bangun paling pagidiakibatkan karena alarm bunyi, tempat tidur kegusur dan memang lagi kebelet pipis wkwkwk. Pagi di Buyan sangatlah dingin aku bisa membuat asap saat aku meniupkan mulutku ke udara. Aku menghangatkan diri dengan segelas coklat hangat sambil menikmati pagi yang indah di Buyan sebelum kami kembali pulang.Satu persatu pun bangun dan mempersiapkan diri untuk meninggalkan Buyan, Kira-kira pukul 9 pagi kami pamit dari Buyan dan kembali pulang. Sebelum pulang kami mampir sebentar ke The Sila's  yang bianglalanya lagi sering muncul di explore Instagram. Dengan tiket masuk Rp.10.000, kami masuk dan berfoto di depan bianglala hits tersebut untuk mengabdikan momen bersama sebelum kembali pulang.

Setelah 30 menit asik bermain dan berfoto, akhirnya kami kembali pulang. Sampai jumpa di lain waktu teman! terima kasih telah mengisi weekendku dengan sangat bahagia dan juga penuh canda tawa.Banyak pengalaman baru dan juga cerita berkesan yang dapat diceritakan. Karena pengalaman seperti inilah yang banyak memberi cerita dibandingkan dengan menghabiskan uang ke gedung pencakar langit. See you when I see you!